PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin
kompleksnya permasalahan lingkungan hidup yang terjadi merupakan akibat
dari kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya. Berbagai fakta menunjukkan kurangnya
keterlibatan masyarakat dalam upaya pengelolaan maupun pelestarian
lingkungan hidup. Hal ini jelas terlihat dari rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pengendalian pencemaran,
kerusakan ataupun pelestarian lingkungan hidup.
Ulah
manusia yang tidak terarah seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan,
mereka hany mengejar keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu yang
singkat tanpa memikirkan kelestarian alam. Merusak lingkungan hidup
secara sadar ataupun tidak, akan berakibat mengancam kehidupan manusia
itu sendiri.
Dengan
melihat kenyataan di atas, kita sebagai warga muda merasa tersentuh
untuk menulis makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik
Kertas Tehadap Lingkungan Sekitar”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik Kertas Tehadap Lingkungan Sekitar” yaitu:
1.2.1 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah pabrik
kertas terhadap lingkungan sekitar.
1.2.2 Bagaimana proses pencemaran lingkungan.
1.2.3 Bagaimana dampak pencemaran limbah pabrik kertas terhadap
lingkungan sekitar.
1.2.4 Apa usaha masyarakat sekitar dalam menanggulangi pencemaran
lingkungan oleh limbah pabrik kertas.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik Kertas Tehadap Lingkungan Sekitar” adalah:
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah pabrik kertas terhadap lingkungan sekitar.
1.3.1 Mengetahui proses pencemaran lingkungan.
1.3.2Mengetahui dampak pencemaran limbah pabrik kertas terhadap
lingkungan sekitar.
1.3.3Mengetahui usaha-usaha masyarakat sekitar dalam menanggulangi
pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik kertas.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Limbah
Limbah
adalah zat, energi, dan atau komponen lain yang dikeluarkan atau
dibuang akibat sesuatu kegiatan baik industri maupun non-industri.
Buangan
industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan dari proses
produksi industri yang dapat berbentuk benda padat, cair maupun gas yang
dapat menimbulkan pencemaran.
Buangan
non-industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan bukan dari
industri, melainkan berasal dari rumah tangga, kantor, restoran, tempat
hiburan, pasar, pertokoan, rumah sakit dan lain-lain yang dapat
menimbulkan pencemaran. Limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan baik
industri maupun nonindustri dapat menimbulkan gas yang berbau busuk
misalnya H2S dan amonia akibat dari proses penguraian material-material
organik yang terkandung di dalamnya. Selain itu, limbah dapat juga
mengandung organisme patogen yang dapat
menyebabkan penyakit dan nutrien terutama unsur P dan N yang dapat
menyebabkan eutrofikasi. Karena itu, pengolahan limbah sangat dibutuhkan
agar tidak mencemari lingkungan.
2.2 Pengertian pencemaran air
Pencemaran
adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya jadi pencemaran air
dalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari
keadaan normalnya. Keadaan normalnya masih tergantung
pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air
Pencemar air dapat menentukan indikator yang terjadi pada air
lingkungan. Pencemar air dikelompokkan sebagai berikut
1. Bahan buangan organik
Bahan
buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan
semakin berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga
berkembang biak di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam
penyakit.
2. Bahan buangan anorganik
Bahan
buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk
dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan
anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan
jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini dapat mengakibatkan air
menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium (Ca) dan ion
magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun seperti
timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi
tubuh manusia.
3. Bahan buangan zat kimia
Bahan
buangan zat kimia banyak ragamnya seperti bahan pencemar air yang
berupa sabun,bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak
kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan merupakan
racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan
mungkin juga manusia
2.3 Sumber-sumber Pencemaran Air
Pencemaran
air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah
tangga, tetapi juga oleh limbah pertanian dan limbah industri. Semakin
meningkatnya perkembangan industri, dan pertanian saat ini, ternyata
semakin memperparah tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran
itu disebabkan oleh hasil buangan dari kegiatan tersebut. Pencemaran
air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan
air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu,
atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah
bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak
membahayakan lingkungan hidup.
Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:
a.
Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar
selain limbah limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya.
Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan
lingkungan sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi
tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas,
plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di
antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan
ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang
memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki.
Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).
Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit
penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan
sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.
b. Limbah lau lintas
Limbah
lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari
kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki
minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran
lalu lintas juga sering terjadi dilautan. Semuanya sangat berbahaya bagi
kehidupan.
c. Limbah pertanian
Limbah
pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan
misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang
berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang
stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap
di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian
pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan
air/perairan terbuka
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Limbah Pabrik Kertas Terhadap Lingkungan Sekitar
Limbah
merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industry maupun domestic (rumah tangga atau yang lebih dikenal sabagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis
sampah ini pada umumnya berbentuk padat dan cair. Pabrik Kertas
menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat jenis Hg dan Cu.
Limbah cair tersebut berupa bubur kertas encer yang apabila dibuang
sembarangan akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
2.1.1 Limbah beracun
Pabrik
kertas menghasilkan limbah dalam volume yang sangat besar.
Karakteristik dari limbah pabrik kertas adalah warnanya yang kehitaman
atau abu-abu keruh, bau yang khas, kandungan padatan terlarut dan
padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi dan tahan terhadap
oksidasi biologis. Pabrik kertas juga menghasilkan limbah beracun
seperti: a. Limbah korosif yang dihasilkan dari penggunaan asam dan basa
kuat dalam proses pembuburan kertas b. Limbah pewarna dan tinta yang
mengandung logam berat
Warna
air limbah yang hitam tidak mudah terurai secara alami sehingga
meninggalkan warna yang persisten pada badan air penerima dan akan
menghambat fotosintesis dan proses pembersihan alami self purification.
Bahan
kimia dalam air limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin,
metal merkaptan sangat membahayakan kehidupan biota perairan, dapat
mengendap ke dasar perairan dan mengganggu keseimbangan dan kelestarian
kehidupan perairan.Tingginya kebutuhan oksigen untuk menguraikan limbah
pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dan
dapat menyebakan kondisi anoksik di perairan, sehingga tidak dapat
dihuni lagi oleh biota alami.
2.2 Proses Pencemaran
Proses
pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau
mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses
tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun
tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar
ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan
langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu
tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri
untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki
keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di
alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada
manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
2.3 Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Kertas Terhadap Lingkungan Sekitar.
Industri
kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga dapat
mengancam keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena akan
mengurangi jumlah air yang diperlukan makhluk perairan sungai dan
mengubah suhu air. Limbah pabrik kertas dapat menyebabkan kelainan
reproduktif pada plankton dan invertebrate yang menjadi makanan ikan
serta kerang-kerangan.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke kali menimbulkan pendangkalan sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencemari tanah, air dan udara. Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke kali menimbulkan pendangkalan sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencemari tanah, air dan udara. Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.
Dalam
sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak
ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi
limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain.
Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana
makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan
menerima limbah sebagai bahan baku yang baru (Ensiklopedia, 2000).
2.4 Usaha Dalam Menanggulangi Pencemaran Lingkungan Oleh Limbah Pabrik Kertas.
2.4.1 Usaha PT. Integera Lestari
Pihak
industri telah membuat sistem pengelolaan limbah dengan membuat pipa
besar yang dapat mengalirkan limbah-limbah tersebut ke tempat
pengelolaan limbah. Dalam tempat pengelolaan limbah yang berada jauh
dari tempat industri tepatnya berada di daerah persawahan warga, limbah
tersebut diolah sampai kandungan zat berbahaya yang ada dapat
diminimalisir. Meski sudah melalui proses yang panjang, limbah tersebut
masih terdapat zat yang berbahaya dan limbah tersebut di buang ke
sungai.
2.4.2 Usaha Masyarakat Sekitar
Masyarakat juga turut andil dalam pengelolaan limbah pabrik kertas. Limbah
pabrik kertas dapat didaur ulang menjadi karton yang memiliki nilai
jual tinggi. Karton hasil pengolahan limbah pabrik kertas ini disebut
dengan kertas gembos. Proses pembuatannya relative sederhana. Sludge dan
kertas pemulung diproses menjadi bubur kertas. Kemudian dicetak menjadi
lembaran dengan ukuran 66 x 78 cm. Setelah itu, dijemur di bawah terik
matahari selama empat jam. Kemudian dihaluskan dengan rol kalender.
Kemudian di pak dengan berat 25 kg. Hal ini tentu saja terasa lebih
bernilai ekonomis serta dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah
Pabrik Kertas Tehadap Lingkungan Sekitar” adalah akibat dari angka laju
pertumbuhan manusia yang tinggi berdampak kepada meningkatnya kebutuhan
primer dan sekunder manusia. Peningkatan angka pertumbuhan ini secara
langsung dan tidak langsung mempengaruhi jumlah semua produksi terhadap
produk yang dibutuhkan. Oleh karena itu industri berbondong-bondong
memproses produk dengan sistem mass production dalam jumlah yang tidak
sedikit. Ini yang menjadi permasalahan baru, proses produksi besar maka
limbah yang dihasilkan pun besar. Industri sangat berperan penting dalam
menjaga kelestarian lingkungan sekitar dengan mengelola limbah
sebaik-baiknya agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar.
Pihak industri turut serta dalam mengelola limbah industri yaitu dengan
membuat tempat pengelolaan limbah industri. Meskipun demikian, hasil
pengelolaan tetap terdapat bahan yang berbahaya. Hasil pengelolaan
akhirnya dibuang ke sungai yang berakibat menimbulkan kerusakan
ekosistem yang ada di sungai tersebut.
Saran
Saran dari penulis untuk pembaca yakni:
-
Manusia hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang.
-
Tindakan-tindakan menimbulkan pencemaran yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan harus dihindarkan.
-
Perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi.
-
Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.
0 komentar:
Posting Komentar